Doyok anak-anak biasa manggil namanya. Perawakan sedang dengan tinggi 172 cm berat badan 58 kg. Status pengangguran setelah tamat STM . Umur 23 tahun tapi sifat terlihat kekanak-kanakan dan inilah yang ingin dirubah sifatnya oleh teman sepermainan yang lain. Banyak yang bingung bagaimana cara merubah sifat kekanakannya menjadi dewasa karena dia cukup umur untuk memikirkan masa depannya. Karena sebagai teman tidak pernah ingin sedikitpun temannya terpuruk. Nasihat sudah diberikan tapi bagai angin lalu saja karena setiap nasihat yang diberikan bukan didengarkan tetapi dijawab. Entah apa yang ada didalam pikirannya apakah ia ingin hidupnya seperti ini terus, pengangguran, luntang-lantung, butuh uang pinjam teman tanpa tau apa bisa mengembalikan. Sebenarnya ia memiliki adik dan secara teori seharusnya ia lebih bertanggung jawab sehingga melatih kedewasaan karena pada masa kecil ia pasti disuruh untuk menjaga adiknya. Tapi kenapa hal tersebut tidak berlaku atau apakah dia mengalami keterlambatan proses pendewasaan.

lumayan seharian nntn temen jadi pajanganan dari pagi sampai malam hari diacara pernikahannya. Tamu-tamu datang silih bergantian bersalaman berfoto bersama serasa jadi anang dan syahrini dalam sehari. Tamu yang datang dari berbagai kerabat dari teman rumah, teman sekolah, teman kerja juga teman tapi mesranya dulu yang entah bagaimana perasaan ketika datang keacara pernikahan teman tapi mesranya sendiri dan tidak sembarang dia ambil teman tapi mesranya itt karena dari segi fisik ttm-nya itu lebih cantik. Sebuah percakapan pun terjadi dengan si pengantin pri. Sebenarnya ia pernah putus dengan pacarnya yang sekarang mendampingi hidupnya, pada masa itu dia sempat dekat denga ttm-nya itu. Ibunya-pun berpikir bahwa ia sedang menjalin kasih dengan putri cantik itu tapi gongnya adalah dia menikah dengan pacarnya yang dinikahi sekarang dan tak lupa dia mengatakan Yahh.. gimana lagi ted, sebuah kata penyesalan terdengar secara klise. Itu terucap karena dia MBA bukannya sebuah kebahagian karena telah menemukan tulang rusuk kirinya, pelengkap hidupnya, penentram jiwanya yang terombang ambing oleh derasnya ombak kehidupan yang fana.Sebuah pertanyaan muncul apakah pernikahan model lseperti inikah yang kita inginkan pernikahan yang disebabkan oleh rasa keterpaksaan oleh sebuah pertanggung jawaban ataukah pernikahan yang didasari oleh keinginan untuk membangun sebuah keluarga yang disetiap jengkalnya terdapat kebahagian dan keceriaan yang diidam-idamkan..

ProsesPendewasaan

sampai hari ini masih bingung dengan jalan yang akan diambil sebagai jalan hidup. kembali kejakarta bertemu dengan teman-teman lama dengan berbagai latar belakang pendidikan yang pada akhirna akan berpengaruh dalam cara berfikir dan bertindak. berbeda dengan kehidupanku disolo dengan teman-teman yang memiliki tujuan yang sama yaitu hidup sesuar tuntunan islam dan ini kontras dengan keadaan teman-teman yang ada dijakarta. ada kalanya ingin sekali hidup sesuai dengan tuntuna islam karena sudah 3 tahun saya harus berkutat dengan pencarian jati diri dengan melampiaskan kebingungan dengan bermain bersama dengan teman yang memiliki hobi minum-minuman keras tapi allhamdulilah saya masih dalam perlindungan AllahSWT karena saya pada saat itu juga berada didua kehidupan yang satu kehidupan yang berbeda yang satu bergaul dengan teman yang memiliki hobi khamr dan yang satu lagi bergaul dengan teman yang memiliki tujuan hidup yang jelas yaitu beribadah sesuai maksud penciptaan manusia.
sekarang mata hati sudah terbuka tetapi belum memantapkan diri karena pada dasarnya tiada manusia yang ingin hidup dalam keburukan, tetapi kenapa hati ini, diri ini masih belum memantapkan hati untuk memilih jalanmu? mudahkan hambamu ya Allah agar dapat menempuh jalanmu. tapi ada satu kemajuan dalam diri ini dalam memilih teman dalam bergaul karena ingin merubah diri lebih baik tanpa pengaruh buruk dari orang yang memiliki kebiasaan buruk. sekarang sudah dapat berpikir mana yang baik dan buruk inilah proses yang harus dilewati yaitu proses pendewasaan diri. dan mengambil lyric lagu kotak pelan-pelan saja