Minggu, 07 Maret 2010

lumayan seharian nntn temen jadi pajanganan dari pagi sampai malam hari diacara pernikahannya. Tamu-tamu datang silih bergantian bersalaman berfoto bersama serasa jadi anang dan syahrini dalam sehari. Tamu yang datang dari berbagai kerabat dari teman rumah, teman sekolah, teman kerja juga teman tapi mesranya dulu yang entah bagaimana perasaan ketika datang keacara pernikahan teman tapi mesranya sendiri dan tidak sembarang dia ambil teman tapi mesranya itt karena dari segi fisik ttm-nya itu lebih cantik. Sebuah percakapan pun terjadi dengan si pengantin pri. Sebenarnya ia pernah putus dengan pacarnya yang sekarang mendampingi hidupnya, pada masa itu dia sempat dekat denga ttm-nya itu. Ibunya-pun berpikir bahwa ia sedang menjalin kasih dengan putri cantik itu tapi gongnya adalah dia menikah dengan pacarnya yang dinikahi sekarang dan tak lupa dia mengatakan Yahh.. gimana lagi ted, sebuah kata penyesalan terdengar secara klise. Itu terucap karena dia MBA bukannya sebuah kebahagian karena telah menemukan tulang rusuk kirinya, pelengkap hidupnya, penentram jiwanya yang terombang ambing oleh derasnya ombak kehidupan yang fana.Sebuah pertanyaan muncul apakah pernikahan model lseperti inikah yang kita inginkan pernikahan yang disebabkan oleh rasa keterpaksaan oleh sebuah pertanggung jawaban ataukah pernikahan yang didasari oleh keinginan untuk membangun sebuah keluarga yang disetiap jengkalnya terdapat kebahagian dan keceriaan yang diidam-idamkan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar